tugas MSDM
1. Pendahuluan
Manajemen sumber daya manusia adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan
efektif sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Manajemen sumber daya manusia juga diartikan sebagai pengembangan dan
pemanfaatan pegawai bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran dan tjuan
individu, organisasi dan masyarakat.
Manajemen
sumber daya manusia yang sebelumnya disebut manajemen personalia, memiliki
peran spesialisasi yang berkaitan dengan bagian administrasi bagian karyawan,
yakni dalam masalah dengan perekrutan, pelatihan, pengupahan dan sebagainya.
Hasil yang diperoleh dari pengelolaan sumber daya manusia yang baik dapat
dipastikan bahwa karyawan yang direkrut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhan bagian produksi, bagian fungsional lainnya dan menerima
imbalan yang sesuai.
Disini terlihat sebelum terjadinya
perubahan peran MSDM lebih banyak melayani manajemen fungsional yang lain dalam
organisasi. Dengan berubahnya lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh perubahan
teknologi serta dampak globalisasi, maka keharusan bagi manajemen SDM untuk
merubah perannya agar memiliki fungsi yang lebih dalam organisasi.
Sumber
daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan
fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern
teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun tanpa
sumber daya manusia yang professional semuanya menjadi tidak bermakna
(Tjutju,2008).
Dengan adanya perubahan peran Manajemen
Sumber Daya Manusia, maka ada beberapa peran
perubahan MSDM yang akan kami dibahas.
2. Isi Pembahasan
Peran perubahan dalam Manajemen Sumber Daya
Manusia meliputi :
1.
MSDM
dan produktivitas
Kondisi melakukan pekerjaan lebih
baik merupakan gambaran awal dari pada produktifitas seorang karyawan dalam
bekerja. Dapatlah dikatakan bahwa terdapat kecenderungan hubungan langsung
antara produktivitas yang tinggi dan semangat yang tinggi. Di bawah kondisi
semangat yang buruk, produksi yang menguntungkan sulit untuk di mungkinkan
untuk masa yang lama. Bila semangat buruk mengurangi produktivitas, keuntungan
yang lebih rendah dapat berarti perolehan gaji yang lebih sedikit di masa
depan. Suatu lingkungan yang penuh dan kumulatif lalu terjadi, karena gaji
dapat mempengaruhi semangat (Bakri,1986,p.227).
Tetapi semangat yang tinggi tidak
harus menyebabkan produktivitas tinggi. Itu hanya lah merupakan satu pengaruh
sekalipun penting pada produksi keseluruhan. Suatu kelompok kerja seandainya
menjadai bahagia sebagai hasil hubungan social yang telah mereka timbulkan
dalam pekerjaan, tetapi mungkin mereka begitu sibuk membadut saja hingga
produktivitasnya rendah.
2.
MSDM dan kemampuan menanggapi
perubahan
Eksistensi
sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri,
oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak
tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam organisasi harus
senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di
mana dia berada di dalamnya (Tjutju, 2008).
Untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut tentu manusia tersebut harus mempunyai
nilai kompetensi, karakteristik kompentensi menurut Spencer and spencer
(1993:9-11) ada lima karakteristik kompentensi yaitu:
·
Motif
(motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-keinginan yang
menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan
dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
·
Sifat/ciri
bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap
situasi atau informasi.
·
Konsep diri (self concept), sikap, nilai dari
orang-orang.
·
Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi
yang dimiliki seseorang pada bidang yang spesifik. Pengetahuan merupakan
kompetensi yang kompleks. Biasanya tes pengetahuan mengukur kemampuan untuk
memilih jawaban yang paling benar, tapi tidak bisa melihat apakah seseorang
dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya itu.
·
Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan
tugas-tugas fisik dan mental tertentu.
Walaupun demikian agar peran sumber
daya manusia tersebut dapat sinkron dengan visi, misi, tujuan dan harapan
organisasi maka manusia sebagai selah satu sumber daya harus dapat melakukan
penyesuaian terhadap perkembangan organisasi yang semakin komppetitive. Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan tersebut,
menurut (Tjutju,2008) ada empat strategi utama untuk melakukan perubahan, yaitu
dengan melakukan:
- Pengendalian diri secara lebih baik
dengan disertai kearifan
- Beradaftasi dengan perubahan yang
terjadi sambil mengubah paradigma berfikir dan bertindak.
- Komunikasi yang efektif untuk
membangun kepercayaan dan mengembangkan networking.
- Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan
antara kematangan IQ,EQ dan ESQ.
Dengan
stategi tesebut, sekurang-kurangnya sumber daya manusia dalam organisasi akan
melakukan upaya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan global yang cenderung b
ersifat tanpa batas.
3.
MSDM dan Jasa
4. MSDM dan komitmen karyawan
5. MSDM dan strategi perusahaan
Pelaksana
strategi adalah setiap karyawan dalam organisasi baik ditingkat korporasi,
Unit bisnis maupun fungsional.
Aktivitas penting dalam upaya mengkomunikasikan strategi ke dalam perusahaan :
menetapkan sasaran tahunan, mengembangkan strategi fungsional, mengkomunikasikan kebijakan.
Aktivitas penting dalam upaya mengkomunikasikan strategi ke dalam perusahaan :
menetapkan sasaran tahunan, mengembangkan strategi fungsional, mengkomunikasikan kebijakan.
Sarana
fundamental untuk membuat strategi merasuk dalam kehidupan sehari-hari
perusahaan dalam empat elemen organisasi
- structural
- kepemimpinan
- budaya/ kultur
- imbalan
- structural
- kepemimpinan
- budaya/ kultur
- imbalan
Masalah
yang mungkin timbul ketika terjadi pergeseran dari perencanaan strategi ke
implementasi strategi yaitu :
- mengidentifikasi sasaran tahunan yang dapat diukur dan ditentukan bersama
- mengembangkan strategi-strategi fungsional spesifik
- mengkomunikasikan kebijakan yang ringkas untuk menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan
- mengidentifikasi sasaran tahunan yang dapat diukur dan ditentukan bersama
- mengembangkan strategi-strategi fungsional spesifik
- mengkomunikasikan kebijakan yang ringkas untuk menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan
SASARAN TAHUNAN : menetapkan sasaran tahunan merupakan aktivitas desentralisasi yang secara langsung melibatkan semua manajer dalam sebuah organisasi, kualitas sasaran tahunan yang efektif.
Sasaran tahunan adalah rumusan spesifik dan terukur mengenai apa yang diharapkan akan dikontribusikan unit-unit organisasi dalam pencapaian strategi umum perusahaan, keterkaitan dengan sasaran jangka panjang
1. Cakupan waktu
2. Kespesifikan
3. Keterukuran
Ø Sasaran tahunan penting karena :
- menggambarkan dasar alokasi sumber daya
- merupakan mekanisme utama mengevaluasi manajer
- merupakan instrument utama untuk memonitor kemajuan kearah pencapaian sasaran jangka panjang.
- menggambarkan dasar alokasi sumber daya
- merupakan mekanisme utama mengevaluasi manajer
- merupakan instrument utama untuk memonitor kemajuan kearah pencapaian sasaran jangka panjang.
Ø Manfaat sasaran tahunan :
·
Memberikan
pemahaman lebih baik kepada para personil operasional tentang peran mereka
dalam misis perusahaan
·
Berfungsi
sebagai pedoman untuk mengambil tindakan, mengarahkan dan menyalurkan usaha
serta aktivitas anggota organisasi
·
Menjadi
sumber legitimasi dalam perusahaan
·
Sebagai
standar prestasi kerja
·
Sebagai
sumber motivasi karyawan
·
Menjadi
dasar desain organisasi
PENGEMBANGAN STRATEGI FUNGSIONAL : strategi
fungsional adalah kegiatan-kegiatan jangka pendek yang harus dilaksanakan oleh setiap
bidang fungsional dalam suatu perusahaan guna mengimplementasikan umum.
Ø Perbedaan antara strategi umum dan
fungsional
·
Cakupan
waktu
·
Kespesifikan
·
Serta
dalam pengembangan strategi
Ø Implementasi strategi yang sukses
tergantung pada kerjasama diantara semua manajer fungsional.
Ø Bidang fungsional secara umum
meliputi
* bidang produksi/operasi
fungsi ini mengubah masukan menjadi keluaran yang bernilai
* bidang produksi/operasi
fungsi ini mengubah masukan menjadi keluaran yang bernilai
-
Bagian
terbesar proses pengimplementasian strategi berlangsung di bagian ini
-
Kemampuan
produksi / operasi, keterbatasan dan kebijakan dapat meningkatkan atau
menghambat pencapaian sasaran secara signifikan
-
Keputusan-keputusan
di bidang produksi/ operasi yang dapat berdampak luas pada sukses atau gagalnya
usaha implementasi strategi meliputi :
a) Besarnya pabrik
b) Lokasi pabrik
c) Pilihan peralatan
d) Jenis peralatan
e) Banyaknya persediaan
f) Pengendalian persediaan
g) Pengendalian mutu
h) Pengendalian biaya
i)
Pelatihan
karyawan
j)
Pemanfaatan
peralatan dan sumberdaya
k) Pengiriman dan pengemasan
l)
Inovasi
teknologi
*
bidang sumber daya manusia
System manajemen strategis yang di
desain dengan baik dapat gagal bila perhatian yang diberikan pada dimensi SDM
tidak memadai.
* Bidang penelitian dan pengebangan
Karyawan litbang dapat memainkan
peran terpadu dalam implementasi strategi
Tugas litbang yang penting termasuk mentranfer teknologi yang komplek, menyesuaikan proses produksi/operasi, mengubah produk atau jasa sesuai dengan selera dan spesifikasi tertentu.
Tugas litbang yang penting termasuk mentranfer teknologi yang komplek, menyesuaikan proses produksi/operasi, mengubah produk atau jasa sesuai dengan selera dan spesifikasi tertentu.
KEBIJAKAN : Adalah arah yang
dirancang untuk memedomani pemikiran, keputusan, dan tindakan manajer dan
bawahan mereka dalam mengimplementasi strategi perusahaan.
• Kegunaan kebijakan
• Kegunaan kebijakan
- Kebijakan menerapkan pengendalian
tak langsung atas tindakan indipenden dengan secara jelas menyatakan bagaimana
sesuatu itu dilakukan saat ini.
- Kebijakan mendorong cara penanganan
yang sama terhadap kegiatan yang sama
- Kebijakan memastikan pengambilan
keputusan yang lebih cepat dengan menstandarisasi jawaban terhadap pertanyaan –
pertanyaan yang pernah diajukan sebelumnya yang jika tidak demikian akan terus ditanyakan
kembali dan merepotkan manajemen
- Kebijakan melembagakan aspek – aspek
dasar dari perilaku organisasi
- Kebijakan mengurangi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan reperatif dan hari demi hari, dengan demikian
memberikan landasan yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan yang efisien dan
terkoordinasi
- Kebijakan mengatasi penolakan atas
strategi yang sudah dipilih oleh anggota organisasi
- Kebijakan memberikan jawaban di muka
atas masalah-masalah ritun
- Kebijakan memungkinkan manajer
memiliki mekanisme untuk mengindari keputusan yang tergesa-gesa dalam operasi.
6.
Peran Strategis MSDM
Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut telah
menggeser fungsi-fungsi manajeman sumber daya manusia yang selama ini hanya
dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang berkaitan dengan perekrutan
pegawai staffing, coordinating yang dilakukan oleh bagian personalia saja.
Saat ini manajeman SDM berubah dan fungsi spesialisasi
yang berdiri sendiri menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi
lainnya di dalam organisasi, untuk bersama-sama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan
serta memiliki fungsi perencanaan yang sangat strategik dalam organisasi,
dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi lebih bersifat strategik. Oleh
karenanya manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk : memahami perubahan yang
semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan bisnis, harus mengantisipasi perubahan
teknologi, dan memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis akibat
informasi yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut
telah memberikan fokus yang berbeda dalam melaksanakan fungsinya di dalam
organisasi.
Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam
organisasi dan pemusatan perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan
pencapaian tujuan strategi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan perusahaan
dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi
SDM maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
Tingkat integrasi antara perencanaan strategis dengan
fungsi-fungsi SDM terwujud dalam empat macam hubungan :
1. Hubungan Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer fungsional yuang
lainnya menganggap fungsi SDM relatif tidak penting dan memandang manusia bukan
sebagai keterbatasan maupun aset perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis.
2. Hubungan Satu Arah
Terdapat hubugan skuensial antara perencanaan strategis
dengan fungsi-fungsi SDM. Fungsi SDM merancang program dan sistem untuk
mendukung tujuan strategis perusahaan. Jadi SDM bereaksi terhadap inisiatif
strategis tetapi tidak memiliki pengaruh, karena meskipun sudah dianggap
penting namun belum dianggap sebagai mitra bisnis yang strategis.
3. Hubungan Dua Arah
Ditandai dengan hubungan resiprokal dan saling
ketergantungan antara perencanaan strategi dengan SDM. Fungsi SDM dipandang
penting dan dapat dipercaya. SDM berperan dalam penentuan arah strategis perusahaan
dan sudah dijadikan mitra strategis.
4. Hubungan Integratif
Ditandai oleh hubungan yang dinamis
dan inter aktif antar fungsi-fungsi SDM dan perencanaan strategis. Di sini
manajer SDM dipandang sebagai sebenar-benarnya mitra bisnis staregis dan
dilibatkan dalam keputusan strategis.
Komentar
Posting Komentar